Sabtu, 13 November 2010

assignment of prose

Chapter seven
LITERATURE AND BIOGRAPHY




Biography is the most obvious factor in recognizing a work of art because of its contains of the whole work of art of its creator, the author, and personal world of the writer since it has been one of the oldest and best established methods of literary study. It’s based on three points of view that should be carefully distinguished.
Those three points of view are;
Biography has been in the main line of the actual productions of poetry;
Biography equals to the study of the man of genius, of his moral, intellectual and emotional development;
Biography is viewed as an affording materials for a systematic study of the psychological angel of the poet and of the poetic process.
Biography itself is such an ancient literary genre that belongs to the part of historiography. This historial study which the whole biographer often encounters problems of chronological presentation, of selection, of discretion or frankness. As likely found in the study of Shakespeare, the vast effort has yielded only a few results of literary profit. Now it seems easy to deal with the biographical approach, indeed it is even invited and demanded by the poet. We must conclude that the biographical interpretation and use of every work of art needs careful scrutiny and examination in each case, because the work of art is no longer being a document for biography anymore.

my assignment

INTRODUCTION TO LITERATURE
‘THE BOX’
OLEH RICH SMOLEN

PENDAHULUAN

Drama adalah sebuah cerita yang ditulis untuk diperankan dan dipentaskan dihadapan penonton. Drama diikuti beberapa struktur dasar, yaitu, konflik, permasalahan, klimaks, dan penyelesaian. Utamanya, terdapat dua jenis drama, yaitu, tragedi dan komedi.
Drama tragedi adalah pertunjukan yang menggambarkan situasi yang serius dan penting, dimana pada akhir cerita, tokoh utama tidak mengalami akhir yang bahagia. Sebaliknya, dalam drama jenis komedi,  cerita dari tokoh utama berakhir bahagia.
Kami memilih drama ‘The Box’ karya Rich Smolen ini dikarenakan menurut kami, karya ini lebih mudah dipahami dibandingkan dengan karya-karya lain. ‘The Box’ merupakan sebuah karya kontemporer yang menceritakan tentang perebutan sebuah kotak yang pada kenyataannya hanyalah sebuah kotak biasa dan tidak berisi apapun tetapi menjadi berharga karena si pemilik menganggapnya sangat berharga dan istimewa.
Drama ini memiliki nilai moral yang tersirat dari sebuah peristiwa yang sederhana, sehingga walaupun singkat tetapi dapat memberikan pelajaran yang sangat berharga.
Melalui karya tulis ini, kami akan menjabarkan struktur-struktur dalam drama ‘The Box’ mencakup jenis, unsur intrinsik serta ekstrinsik. Diharapkan dengan adanya karya tulis ini, pembaca dapat lebih memahami drama ini secara lebih mendalam.











PEMBAHASAN

Konflik: perebutan sebuah kotak
Permasalahan: tiga peran atau karakter saling memperebutkan kotak tersebut.
Klimaks:
µ    Seorang pemuda dan orang tua berkelahi memperebutkan sebuah kotak milik seorang lelaki
µ    Si pemuda menyerang si orang tua untuk mendapatkan kotak milik si lelaki. Akhirnya si orang tua mati dibunuh oleh si pemuda secara tidak sengaja.
Penyelesaian
µ    Si orang tua meninggal
µ    Si pemuda melarikan diri
µ    Si laki-laki kecewa dan melempar kotaknya
‘The Box’ adalah drama tragedi karena tokoh utama tidak mengalami akhir yang bahagia.
Setting
Panggung kosong kecuali untuk halte di panggung bawah sebelah kanan. Dinding panggung atas terdapat beberapa bingkai foto hitam dan putih. Sebuah tripod tergeletak di tanah di sebelah dinding.
Pencahayaan
Cahaya menghilang kecuali untuk lampu sorot merah hanya menyinari kepala si laki-laki dan kotaknya.
Kostum: tidak ada
Properti
µ    Kotak atau kotak karton
µ    Kamera
µ    Tripod
Ø    Percakapan para karakter di panggung adalah dengan monolog. Tidak ada soliloquy dan aside.


Ø    Stage direction, seting dan peran karakter
µ    Stage is bare, except for a bus stop sign downstage right. Upstage wall has a few black and white framed photos; a tripod is lying on the ground next to the wall. YOUNG MAN and MAN enter from upstage left and cross to the bus stop. There is a camera around YOUNG MAN'S neck.
µ    His voice trails off as he looks for the bus.
µ    MAN nods in absentminded agreement, still looking for bus. He stops suddenly and looks into audience.
µ    MAN runs off stage
µ    MAN returns with a large cardboard box
µ    YOUNG MAN is obviously curious as to contents of box. He bends to look inside as MAN pulls box away. This action becomes more exaggerated through the next couple of lines
µ    pause, clears throat
µ    MAN gestures to box. YOUNG MAN starts to nod.
µ    MAN gestures to his head. MAN nods, laughs at his own joke
µ    YOUNG MAN points to cardboard box
µ    MAN is serious for a moment, his eyes widen; then breaks out into laugh.
µ    MAN gestures to head
µ    pause, look of confusion
µ    MAN who has been half-joking until now becomes serious, almost threatening
µ    MAN turns box upside down
µ    MAN looks for bus. YOUNG MAN walks upstage, sets up tripod. OLD MAN enters, downstage left. MAN sees OLD MAN and looks around in panic for a place to hide box. He finally hides it in plain view, center stage, and returns to bus stop. OLD MAN sees MAN and crosses to him, also waiting for bus.
µ    FRIEND, apparently not in scene, sets up camera on tripod, upstage
µ    Patronizing
µ    still patronizing, but slightly annoyed
µ    He pats his front pocket
µ    YOUNG MAN enters scene from upstage
µ    MAN hesitates, then moves towards box.
µ    YOUNG MAN points to box. OLD MAN looks. YOUNG MAN strikes OLD MAN from behind; OLD MAN falls to ground, motionless. YOUNG MAN looks around, visibly anxious and upset after assaulting OLD MAN. YOUNG MAN runs over to MAN who has just picked up box. YOUNG MAN grabs box and pushes MAN away to the side.
µ    YOUNG MAN throws box to MAN who catches it. YOUNG MAN runs to camera and tripod, grabs them, and runs off stage.
µ    MAN (calling after YOUNG MAN)
µ    MAN looks into box
µ    MAN looks around
µ    MAN crosses to OLD MAN, tries to revive him, but fails
µ    MAN throws box down. Sound of something shattering in box. MAN kneels in front of box. Lights fade except for red down light, illuminating only MAN's head and box. MAN looks down at box, then looks up at source of light. Light fades.
















PENUTUP

A.    Kesimpulan Cerita
    Yang dapat kami simpulkan dalam drama ini adalah tentang sebuah ambisi dari ‘Young Man’ dan ‘Old Man’ untuk memiliki sebuah kotak yang dimiliki oleh ‘Man’. Mereka melakukan segala daya dan upaya yang mereka bisa untuk membujuk ‘Man’ agar mau menyerahkan kotak itu, kotak yang bahkan telah diberi tahu oleh pemiliknya bahwa di dalamnya tak berisi apapun. Mereka hanya berpikir sesuatu yang orang anggap berharga pasti berharga pula untuk dirinya. ‘Young Man’ dan ‘Old Man’ hanya berorientasi bahwa sesuatu yang ada di dalam kotak itu pastilah sangat berharga dan mereka ingin memilikinya juga. ‘Man’ mengatakan tak ada apapun dalam kotak itu yang disalahartikan sebagai keengganannya memberitahu mereka benda berharga apa yang ia simpan dalam kotak itu. Hal ini menyebabkan keingintahuan mereka sangat besar dan mendorong mereka untuk bertindak kasar antara satu dengan yang lainnya. Mereka saling ejek, berteriak, dan memperdebatkan barang mereka masing-masing yang lebih pantas untuk ditukar dengan kotak milik ‘Man’. ‘Man’ tak habis pikir kenapa mereka memperebutkan kotak miliknya yang tak berisi apapun. Jika ia menyerahkan kotak itu kepada salah satu dari mereka, ‘Man berpikir mereka pasti akan kecewa karena yang akan mereka dapat adalah sebuah kotak kosong. Walaupun ‘Man’ telah berusaha menjelaskan dan melerai pertengkaran mereka sekuat yang ia mampu, hasilnya sama saja mereka terus bertengkar, sampai puncaknya ‘Young Man’ kehilangan kesabaran dan memukul ‘Old Man’ dari belakang hingga ia terjatuh tak bergerak, terkapar di tanah. ‘Young Man’ merebut kotak milik ‘Man’ membukanya menyadari bahwa kotak itu kosong. Ia melakukan pertengkaran dan pemukulan yang menyebabkan seseorang mungkin mati hanya untuk sebuah kotak kosong yang tak berharga baginya. Ia kabur mengambil semua barang-barang berharganya yang hendak ditukar dengan kotak tak berharga milik ‘Man’. Melihat kejadian mengerikan itu di depan matanya sendiri, membuat ‘Man’ berpikir ulang mengenai kotaknya, ia kini menganggap kotak yang selalu dibawanya, yang ia anggap sebagai barang yang penting dalam hidupnya, tak berharga lagi. Karena kotak kebanggaannya kotak yang sudah ia anggap kawan sendiri
sudah tak berharga lagi, kawan yang biasa menemaninya sudah tak ada lagi, ia merasakan kehampaan dan kesepian, sesuatu yang sangat ia benci dan hindari.

Pesan Moral
Pesan Moral yang dapat kami simpulkan setelah menganalisis drama ini adalah :
1.    Jangan terlalu serakah jika menginginkan sesuatu,
2.    Jadilah orang yang pandai menahan emosi,
3.    Barang yang berharga bagi orang lain belum tentu berharga bagi kita,
4.    Keingintahuan yang terlalu besar bisa menimbulkan hal-hal yang negatif bagi diri sendiri dan bahkan bagi orang lain.